Minggu, 15 Februari 2009

---CINTA LAKI-LAKI BIASA---

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.
Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.
Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.
Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!
Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.
Kamu pasti bercanda!
Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda.
Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!
Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya.
Tidak ada yang lucu, suara Papa tegas, Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!
Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.
Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan? Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?
Nania terkesima.
Kenapa?
Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.
Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus!
Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur. Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!
Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.
Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.
Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah.
Tapi kenapa?
Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa.
Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya.
Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!
Cukup!
Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?
Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia.
Mereka akhirnya menikah.
***
Setahun pernikahan.
Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka.
Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia.
Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania.
Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.
Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.
Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar! Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!
Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli.
Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen.
Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!
Betul. Tapi dia juga tidak ganteng
kan?
Rafli juga pintar!
Tidak sepintarmu, Nania.
Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan. Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu.
Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma.
Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli!
Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu.
Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.
Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang. Tak apa, kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang.
Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik..
Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya? Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah.
Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia!
Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting.
Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak!
Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama.
Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik.
Cantik ya? dan kaya!
Tak imbang!
Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.
Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.
***
Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya.
Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan!
Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil.
Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang.
Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali.
Baru pembukaan satu. Belum ada perubahan, Bu. Sudah bertambah sedikit, kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.
Sekarang pembukaan satu lebih sedikit. Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi.
Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset.
Masih pembukaan dua, Pak! Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya.
Bang? Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan.
Dokter?
Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar.
Mungkin? Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat?
Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.
Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri.
Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir.
Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat.
Pendarahan hebat!
Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis.
Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka.
Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker.
Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.
***
Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang.
Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli.
Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.
Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra..
Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya.
Nania, bangun, Cinta? Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik.
Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik,
Nania, bangun, Cinta? Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.
Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan.
Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.
Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya.
Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh.
Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.
Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.
Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?
Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli.
Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun.
Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat.
Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik.
Baik banget suaminya! Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!
Nania beruntung! Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya.
Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!
Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama.
Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa?
Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi?
Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan.
Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya.
Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.
Seperti yg diceritakan oleh seorang sahabat..

Jumat, 13 Februari 2009

_Telaga Hati _




Suatu hari seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yang sedangdirundung masalah. Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakansemua masalahnya.Pak tua bijak hanya mendengarkan dgn seksama, lalu Ia mengambilsegenggam serbuk pahit dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelasair. Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas, lalu diaduknyaperlahan,"Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya ", ujar pak tua"Pahit, pahit sekali ", jawab pemuda itu sambil meludah ke sampingPak tua itu tersenyum, lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepitelaga belakang rumahnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan danakhirnya sampai ke tepi telaga yg tenang itu. Sesampai disana, Pak tuaitu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga itu, dan dengan sepotongkayu ia mengaduknya."Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah." Saat si pemuda meregukair itu, Pak tua kembali bertanya lagi kepadanya,"Bagaimana rasanya ?""Segar", sahut si pemuda."Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu ?" tanya pak tua"Tidak, " sahut pemuda ituPak tua tertawa terbahak-bahak sambil berkata:"Anak muda, dengarkan baik-baik. Pahitnya kehidupan, adalah layaknyasegenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasapahitnyapun sama dan memang akan tetap sama. Tetapi kepahitan yg kitarasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan ituakan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya. Jadi saat kamumerasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu yg kamudapat lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu, luaskanlahhatimu untuk menampung setiap kepahitan itu".Pak tua itu lalu kembali menasehatkan:"Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalahtempat kamu menampung segalanya. *Jadi jangan jadikan hatimu sepertigelas, buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu,dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian*. Karena Hidup adalahsebuah pilihan, mampukah kita jalani kehidupan dengan baik sampai ajalkita menjelang? *Belajar bersabar* menerima kenyataan adalah yang terbaik"

Selasa, 10 Februari 2009

10 Racun Psikologi



Tip's untuk yg punya masalah 'PeDe'

Racun pertama : Menghindar
Gejalanya, lari dari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab, padahal
dengan melarikan diri dari kenyataan kita hanya akan mendapatkan
kebahagiaan semu yang berlangsung sesaat.

Antibodinya : Realitas
Cara : Berhentilah menipu diri. Jangan terlalu serius dalam menghadapi
masalah karena rumah sakit jiwa sudah dipenuhi pasien yang selalu
mengikuti kesedihannya dan merasa lingkungannya menjadi sumber frustasi.
Jadi, selesaikan setiap masalah yang dihadapi secara tuntas dan
yakinilah bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu harus diupayakan
dengan keras.


Racun kedua : Ketakutan
Gejalanya, tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain bisa
disebabkan kesulitan keuangan, konflik perkawinan, problem seksual, dll...

Antibodinya : Keberanian
Cara : Hindari menjadi sosok yang bergantung pada kecemasan. Ingatlah 99
persen hal yang kita cemaskan tidak pernah terjadi. Keberanian adalah
pertahanan diri paling ampuh. Gunakan analisis intelektual dan carilah
solusi masalah melalui sikap mental yang benar. Keberanian merupakan
proses reedukasi. Jadi, jangan segan mencari bantuan dari ahlinya,
seperti psikiater atau psikolog.


Racun ketiga : Egoistis
Nyiyir, materialistis, agresif, lebih suka meminta daripada memberi.

Antibodinya : Bersikap sosial
Cara : Jangan mengeksploitasi teman. Kebahagiaan akan diperoleh apabila
kita dapat menolong orang lain. Perlu diketahui, orang yang tidak
mengharapkan apapun dari orang lain adalah orang yang tidak pernah
merasa dikecewakan.



Racun keempat : Stagnasi
Gejalanya berhenti satu fase, membuat diri kita merasa jenuh, bosan, dan
tidak bahagia.

Antibodinya : Ambisi
Cara : Teruslah berkembang, artinya kita terus berambisi di masa depan
kita. Kita kan menemukan kebahagiaan dalam gairah saat meraih ambisi
kita tersebut.


Racun kelima : Rasa rendah diri
Gejala : Kehilangan keyakinan diri dan kepercayaan diri serta merasa
tidak memiliki kemampuan bersaing.

Antibodinya : Keyakinan diri
Cara : Seseorang tidak akan menang bila sebelum berperang, yakin dirinya
akan kalah. Bila kita yakin akan kemampuan kita, sebenarnya kita sudah
mendapatkan separuh dari target yang ingin kita raih.. Jadi, sukses
berawal pada saat kita yakin bahwa kita mampu mencapainya.


Racun keenam : Narsistik
Gejala : Kompleks superioritas, terlampau sombong, kebanggaan diri palsu.

Antibodinya : Rendah hati
Cara : Orang yang sombong akan dengan mudah kehilangan teman, karena
tanpa kehadiran teman, kita tidak akan bahagia. Hindari sikap sok tahu.
Dengan rendah hati, kita akan dengan sendirinya mau mendengar orang lain
sehingga peluang 50 persen sukses sudah kita raih.


Racun ketujuh : Mengasihani diri
Gejala : Kebiasaan menarik perhatian, suasana yang dominan, murung,
menghunjam diri, merasa menjadi orang termalang di dunia.

Antibodinya : Sublimasi
Cara : Jangan membuat diri menjadi neurotik, terpaku pada diri sendiri.
Lupakan masalah diri dan hindari untuk berperilaku sentimentil dan
terobsesi terhadap ketergantungan kepada orang lain..



Racun kedelapan : Sikap bermalas-malasan
Gejala : Apatis, jenuh berlanjut, melamun, dan menghabiskan waktu dengan
cara tidak produktif, merasa kesepian.

Antibodinya : Kerja
Cara : Buatlah diri kita untuk selalu mengikuti jadwal kerja yang sudah
kita rencanakan sebelumnya dengan cara aktif bekerja. Hindari
kecenderungan untuk membuat keberadaaan kita menjadi tidak berarti dan
mengeluh tanpa henti.


Racun kesembilan : Sikap tidak toleran
Gejala : Pikiran picik, kebencian rasial yang picik, angkuh, antagonisme
terhadap agama tertentu, prasangka religius.

Antibodinya : Kontrol diri
Cara : Tenangkan emosi kita melalui seni mengontrol diri. Amati mereka
secara intelektual. Tingkatkan kadar toleransi kita. Ingat bahwa dunia
diciptakan dan tercipta dari keberagaman kultur dan agama.


Racun kesepuluh : Kebencian
Gejala : Keinginan balas dendam, kejam, bengis.

Antibodinya : Cinta kasih
Cara : Hilangkan rasa benci. Belajar memaafkan dan melupakan.. Kebencian
merupakan salah satu emosi negatif yang menjadi dasar dari rasa
ketidakbahagiaan. Orang yang memiliki rasa benci biasanya juga membenci
dirinya sendiri karena membenci orang lain. Satu-satunya yang dapat
melenyapkan rasa benci adalah cinta. Cinta kasih merupakan kekuatan
hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.


Ketika kita sedang mengalami rasa depresi dan tidak bahagia, gunakan
cara diatas sebagai sarana pertolongan pertama dalam kondisi mental
gawat darurat demi terhindar dari ketidakbahagiaan berlanjut pada masa
mendatang !!!

GEJALA STROKE

ABOUT STROKE


Sewaktu pesta barbeque, seorang teman terjatuh - dia meyakinkan semua orang yang datang kalau dia tidak apa-apa dan katanya hanya tersandung batu bata karena sepatu barunya (padahal mereka menawarkan memanggil paramedik).

Mereka membantunya membersihkan diri dan mengambilkan piring makanan baru. Meskipun terlihat sedikit terguncang, Ingrid meneruskan menikmati sore itu.

Malamnya, suami Ingrid menelpon memberitahukan semua orang bahwa istrinya telah dibawa ke rumah sakit - (pukul 6 sore besoknya, Ingrid meninggal).

Dia mendapat serangan stroke pada pesta barbeque.
Kalau saja mereka tahu bagaimana mengenali tanda-tanda stroke mungkin Ingrid masih bersama kita hari ini.

Hanya membutuhkan satu menit untuk membaca ini.

Seorang ahli syaraf mengatakan bahwa kalau dia bisa menolong seorang korban stroke dalam waktu 3 jam sejak serangan tersebut, dia bisa membalikkan pengaruh stroke.... secara total! Dia mengatakan bahwa triknya adalah mengenali dan mendiagnosa stroke dalam waktu 3 jam sejak serangan, yang sebenarnya merupakan hal yang sulit.

MENGENALI STROKE

Puji syukur kepada yang Maha Pencipta atas indera yang dapat mengingat TIGA hal berikut.

Baca dan pelajarilah!

Kadang-kadang gejala stroke sulit dikenali.
Sayangnya,kurangnya kewaspadaan dapat mendatangkan bencana. Korban stroke dapat
menderita kerusakan otak sewaktu orang-orang yang ada disekitarnya pada saat kejadian, gagal mengenali gejala-gejala stroke.

Sekarang banyak dokter mengatakan bahwa orang di sekitar korban dapat mengenali gejala stroke dengan menanyakan tiga pertanyaan sederhana ini:

1. Minta orang tersebut untuk
TERSENYUM

2. Minta orang tersebut untuk
MENGANGKAT KEDUA TANGANNYA

3. Minta orang tersebut untuk
MENGUCAPKAN SEBUAH KALIMAT SEDERHANA
(yang masuk akal), contoh: "Hari ini cerah." Blablabla... .

Bila orang tersebut tidak bisa melakukan apa yang kita minta diatas atau salah satunya segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama selanjutnya.

Seorang kardiolog berkata kalau setiap orang yang mendapatkan e-mail ini mengirimkannya kembali ke 10 orang, kau bisa bertaruh bahwa setidaknya satu nyawa akan diselamatkan

Jadilah seorang sahabat dan bagikan artikel ini dengan sebanyak mungkin ke temanmu, kau bisa saja menyelamatkan nyawa mereka.


Semoga bermanfaat.

A B C

Assalamualaikum ....Hanya Ingin Mengingatkan ....Kubur Setiap Hari Menyeru Manusia Sebanyak Lima (5) Kali ...

1. Aku rumah yang terpencil,maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.

2. Aku rumah yang gelap,maka terangilah aku dengan selalu solat malam.
3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu,bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.
4. Aku rumah ular berbisa,maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar.

5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir,maka banyaklah bacaan
"Laa ilahaillallah, Muhammadar Rasulullah", supaya kamu dapat jawapan kepadanya.



Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya .....


1.
Dunia itu racun,zuhud itu ubatnya.
2.
Harta itu racun,zakat itu ubatnya.
3.
Perkataan yang sia-sia itu racun,zikir itu ubatnya.
4.
Seluruh umur itu racun,taat itu ubatnya.
5.
Seluruh tahun itu racun,Ramadhan itu ubatnya.



(Kirimkan Untuk Rakan-Rakan Muslim Anda Yang Lain Sebagai Tanda Sahabatnya Sedang Mengingatinya ...)


Nabi Muhammad S.A.W bersabda:


Ada 4 di pandang sebagai ibu ", iaitu :

1. Ibu dari segala UBAT adalah SEDIKIT MAKAN...

2. Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERBICARA.

3. Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA.
4. Ibu dari segala CITA CITA adalah
SABAR.



Berpesan-pesanlah kepada kebenaran dan kesabaran.
Beberapa kata renungan dari Qur'an :



Orang Yang Tidak Melakukan Solat:


Subuh :
Dijauhkan cahaya muka yang bersinar
Zuhor :
Tidak diberikan berkah dalam rezekinya
Asar :
Dijauhkan dari kesihatan/kekuatan
Maghrib :
Tidak diberi santunan oleh anak-anaknya.
Isyak :
Dijauhkan kedamaian dalam tidurnya

Selasa, 03 Februari 2009

M A L A M P E R T A M A


>> indahnya Malam Pertama...........................
>> >> >> Satu hal yang akan selalu dinantikan oleh kita...
>> Tuk merenungkan indahnya malam pertama...
>> >> Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata...
>> Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa....
>> Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut....
>> Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara....
>> Hari itu...
>> mempelai sangat dimanjakan.. .
>> Mandipun...harus dimandikan.. .
>> Seluruh badan Kita terbuka....
>> Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .
>> Tak Ada sedikitpun rasa malu...
>> Seluruh badan digosok dan dibersihkan. ..
>> Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan. ..
>> Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih...
>> Itulah sosok Kita....
>> Itulah jasad Kita waktu itu....
>> Setelah dimandikan.. .,
>> Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih....
>> Kain itu ....
>> jarang orang memakainya..
>> Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan...
>> Wewangian ditaburkan ke baju Kita...
>> Bagian kepala.., badan. ..,
>> Dan kaki diikatkan...
>> Tataplah.... tataplah. ..
>> itulah wajah Kita saat itu....
>> Keranda pelaminan langsung disiapkan...
>> Pengantin bersanding sendirian...
>> Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga...
>> Menuju istana keabadian...
>> sebagai simbol asal usul Kita.... Diiringi langkah gontai seluruh
>> keluarga....
>> Serta rasa haru para handai taulan....
>> Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir....
>> Akad nikahnya bacaan talkin...
>> Berwalikan liang lahat..
>> Saksi - saksinya nisan-nisan. .
>> yang tlah menetap terlebih dulu...
>> Taburan berbagai rupa bunga....
>> Dan Siraman air mawar..
>> Menjadi pengantar akhir kerinduan... .
>> Dan akhirnya.... .
>> Tiba masa pengantin menunggu... Dan ditinggal sendirian...
>> Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan...
>> Dan inilah saatnya....
>> Malam pertama bersama KEKASIH..
>> Ditemani rayap - rayap...
>> Dan cacing tanah...
>> Di kamar bertilamkan tanah..
>> Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
>> Datangkah tamu pertama....
>> Cahaya yang mengucapkan selamat datang...
>> Yang menanyakan sejarah kehidupan...
>> itulah tugas sang Malaikat...
>> Kita tak tahu....
>> Apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
>> Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
>> Kita tak tahu...
>> Dan tak seorangpun yang tahu....
>> Tapi anehnya....
>> Kita tak pernah galau dan khawatir... ..
>> Padahal kita tak tahu....
>> Nikmat atau siksa yang kan kita terima....
>> Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
>> Seolah barang berharga yang sangat mahal...
>> Dan Dia.....
>> Kekasih itu..
>> Menetapkanmu ke syurga..
>> Atau melemparkan dirimu ke neraka..
>> Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga...
>> Tapi....tapi .....
>> sudah pantaskah sikap kita selama ini...
>> Untuk disebut sebagai ahli syurga
>> >> Baca jika anda ada masa /waktu untuk ALLAH.
>> Bacalah hingga habis....
>> >> Saya hampir tidak mau menerbitkan artikel ini, namun saya telah diberi anugerah untuk
>> membaca terus hingga ke akhir.
>> >> ALLAH....,
>> bila saya membaca e-mail ini...,
>> saya pikir saya tidak ada waktu untuk ini....
>> Lebih lebih lagi diwaktu kerja....
>> Kemudian saya tersadar....
>> bahwa pemikiran semacam inilah yang sebenarnya.. ..,
>> menimbulkan pelbagai masalah di dunia ini....
>> Kita coba menyimpan ALLAH didalam MASJID pada hari Jum'at......
>> Atau Mungkin malam JUM'AT?
>> Atau sewaktu solat MAGRIB SAJA?
>> Kita suka ALLAH pada masa kita sakit....
>> Dan sudah pasti waktu ada kematian...
>> Walau bagaimanapun. ..
>> Seringkali kita tidak ada waktu atau ruang untuk ALLAH.....
>> waktu kita habis untuk bekerja atau bermain?
>> Karena...
>> Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnya mengurus diri
>> sendiri....
>> tanpa bergantung pada-NYA.
>> Semoga ALLAH mengampuni aku...
>> karena menyangka...
>> ...Bahwa nun di sana ....
>> masih ada tempat dan waktu... dimana ALLAH bukan lah yang paling utama
>> dalam hidup kita... (nauzubillah)
>> Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yang telah DIA
>> berikan kepada kita.....
>> DIA telah memberikan segala-galanya kepada kita.....
>> sebelum kita meminta.....
>> ALLAH
>> Dia adalah sumber kewujudanku. .. dan Penyelamatku. ...
>> IA lah yang mengerakkan ku setiap hari dan setiap detik ...
>> Tanpa NYA aku adalah AMPAS yang tak berguna....
>> >> Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran... .
>> Kenapa mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai ceramah kita segar
>> kembali....
>> Kenapa mudah sekali membuang e-mail siraman rohani...
>> >> Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima...
>> ....adalah ...AKAL
>> AKAL adalah anugrah yang terbaik....
>> AKAL adalah cerminan hidup kita..
>> Dengan AKAL kita tahu mana yang baik dan mana yang buruk...
>> Dengan AKAL lah kita akan berpikir dari mana asal kita dan kemana
>> tujuan kita....
>> Dengan AKAL lah kita mempunyai keyakinan akan IMAN kita kepada ALLAH.....
>> Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusia TIDAK Beriman PADA ALLAH...
>> setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi neraka bagi mereka....
>> >> Tidakkah lucu bila seseorang berkata
>> 'AKU BERIMAN PADA ALLAH'
>> TETAPI....
>> SENTIASA MENGIKUTI AJAKAN SYAITAN....
>> yang akhirnya tersebar bagai api yang tidak terkendali.. .,
>> tetapi bila anda membaca artikel mengenai petunjuk ALLAH..
>> Anda, akan berpikir 100 kali...
>> >> Tidakkah mengherankan. .. bagaimana bila anda mulai mengirim pesan ini...
>> anda tidak akan mengirim kepada semua rekan anda...
>> karena memikirkan tanggapan mereka terhadap anda ....
>> atau anda tak pasti apakah mereka suka atau tidak...
>> >> Tidakkah mengherankan. .. bagaimana anda merasa sangat risau akan
>> tanggapan orang kepada anda....
>> lebih dari tanggapan ALLAH terhadap anda....
>> >> Aku berDOA , untuk semua yang mengirim pesan ini dan kepada semua
>> rekan mereka ....
>> Semoga ALLAH memberkati mereka dengan RAHMAT dan KARUNIA-NYA
>> >> Amien.... ya Robbal Alamien ...

Minggu, 01 Februari 2009

KEBESARAN SOLAT 2 RAKAAT




Allah SWT selesai menciptakan Jibrail as dengan bentuk
yang cantik,
dan Allah menciptakan pula baginya 600 sayap yang
panjang , sayap
itu
antara timur dan barat (ada pendapat lain menyatakan
124, 000
sayap).
Setelah itu Jibrail as memandang dirinya sendiri dan
berkata:

"Wahai Tuhanku, adakah engkau menciptakan makhluk
yang lebih baik
daripada aku?."

Lalu Allah swt berfirman yang bermaksud..
"Tidak"

Kemudian Jibrail as berdiri serta solat dua rakaat
kerana syukur
kepada Allah swt. dan tiap-tiap rakaat itu lamanya
20,000 tahun.

Setelah selesai Jibrail as solat, maka Allah SWT
berfirman yang
bermaksud. "Wahai Jibrail, kamu telah
menyembah
aku dengan ibadah
yang bersungguh-sungguh, dan tidak ada seorang pun
yang menyembah
kepadaku seperti ibadat kamu, akan tetapi di akhir
zaman nanti akan
datang seorang nabi yang mulia yang paling aku cintai,
namanya
Muhammad.' Dia mempunyai umat yang lemah dan
sentiasa berdosa,
sekiranya mereka itu mengerjakan solat dua rakaat yang
hanya
sebentar
sahaja, dan mereka dalam keadaan lupa serta serba
kurang, fikiran
mereka melayang bermacam-macam dan dosa mereka pun
besar juga.
Maka demi kemuliaannKu dan ketinggianKu, sesungguhnya
solat mereka
itu aku lebih sukai dari solatmu itu.

Kerana mereka mengerjakan solat atas perintahKu,
sedangkan kamu
mengerjakan solat bukan atas perintahKu."


Kemudian Jibrail as berkata: "Ya Tuhanku, apakah
yang Engkau
hadiahkan kepada mereka sebagai imbalan ibadat
mereka?"

Lalu Allah berfirman yang bermaksud. "Ya Jibrail,
akan Aku berikan
syurga Ma'waa sebagai tempat tinggal.."

Kemudian Jibrail as meminta izin kepada Allah untuk
melihat syura
Ma'waa.

Setelah Jibrail as mendapat izin dari Allah SWT maka
pergilah
Jibrail
as dengan mengembangkan sayapnya dan terbang, setiap
dia
mengembangkan dua sayapnya dia boleh menempuh jarak
perjalanan
3000 tahun, terbanglah malaikat jibrail as selama 300
tahun
sehingga
ia merasa letih dan lemah dan akhirnya dia turun
singgah berteduh
di bawah bayangan sebuah pohon dan dia sujud kepada
Allah SWT lalu

ia
berkata dalam sujud:

"Ya Tuhanku apakah sudah aku menempuh jarak
perjalanan setengahnya,
atau sepertiganya, atau seperempatnya? "

Kemudian Allah swt berfirman yang bermaksud.
"Wahai Jibrail, kalau
kamu dapat terbang selama 3000 tahun dan meskipun aku
memberikan
kekuatan kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki,
lalu kamu
terbang seperti yang telah kamu lakukan, nescaya kamu
tidak akan
sampai kepada sepersepuluh dari beberapa perpuluhan
yang telah
kuberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan solat
dua rakaat
yang mereka kerjakan.... ."

Marilah sama2 kita fikirkan dan berusaha lakukan...
Sesungguhnya
Allah
S.W.T telah menyembunyikan enam perkara iaitu :

* Allah S.W.T telah
menyembunyikan redha-Nya dalam
taat.

* Allah S.W.T telah menyembunyikan murka-Nya di dalam
maksiat.

* Allah S.W.T telah menyembunyikan nama-Nya yang Maha
Agung di
dalam Al-Quran.

* Allah S.W.T telah menyembunyikan Lailatul Qadar di
dalam bulan
Ramadhan.

* Allah S.W.T telah menyembunyikan solat yang paling
utama di
dalam
solat (yang limawaktu).

* Allah S.W.T telah menyembunyikan (tarikh terjadinya)
hari kiamat
di dalam semua hari.

Semoga kita mendapat berkat daripada ilmu ini.
Wallahualam

Tolong sebarkan cerita ini kepada saudara Muslim
Muslimat yang lain agar menjadi renungan dan pelajaran
kepada kita
semua. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal
yang
berkekalan
bagi
orang yang mengajarnya meskipun dia sudah meninggal
dunia...

H I D U P

SECUIL KISAH TENTANG "HIDUP"



Adalah seorang pemuda yang tengah berjalan- jalan ditepi hutan untuk mencari udara segar, ketika dia tengah berjalan, tiba -tiba terdengarlah bunyi auman suara harimau... Auuuummmm....!!!!! Seekor harimau yang sedang lapar dan mencari mangsa untuk mengisi perutnya dan tiba-tiba sudah berada dihadapan pemuda. Pemuda tadi karena takut, diapun berlari semampu dia bisa, Harimau yang sedang lapar tentunya tidak begitu saja melepas mangsa empuk di depan matanya, harimau itupun mengejar pemuda tadi.

Ditengah kepanikkannya, pemuda tadi masih sempat berdoa, agar diselamatkan dari terkaman harimau,...rupanya doanya dikabulkan, dalam pelariannya dia melihat sebuah sumur tua, ..terlintas dibenaknya untuk masuk kedalam sumur itu,..karena harimau pasti tidak akan mengejarnya ikut masuk kesumur tersebut.

Beruntungnya lagi ternyata sumur tersebut ditengahnya ada tali menjulur ke bawah, jadi pemuda tadi tidak harus melompat yang mungkin saja bisa membuat kakinya patah karena dalamnya sumur tersebut. Tapi ternyata tali itu pendek dan takkan sanggup membantu dia sampai kedasar sumur, hingga akhirnya dia bergelayut ditengah-tengah sumur, ketika tengah bergelayut dia menengadahkan mukanya keatas ternyata harimau tadi masih menunggunya dibibir sumur, dan ketika dia menunduk kebawah, terdengar suara kecipak air,..setelah diamati ternyata ada 2 ekor buaya yang ganas yang berusaha menggapai badannya,.

Ya Allah bagaimana ini, diatas aku ditunggu harimau, dibawah buaya siap menerkamku, ketika dia tengah berpikir caranya keluar, tiba-tiba dari pinggir sumur yang ada lobangnya keluarlah seekor tikus putih ..ciiit...ciiit... ....ciit...yang naik meniti tali pemuda tadi dan mulai menggerogoti tali pemuda tadi
,... belum hilang keterkejutannya dari lobang satunya lagi muncul seekor tikus hitam yang melakukan hal sama seperti tikus putih menggerogoti tali yang dipakai pemuda tuk bergelantungan.

Waduh ...jika tali ini putus, .habislah riwayatku dimakan buaya..!!! cemas dia berpikir,...jika aku naik keatas ....sudah pasti harimau menerkamku,. .jika menunggu disini...lama-lama tali ini akan putus dan buaya dibawah siap menyongsongku... saat itulah dia mendengar dengungan rombongan lebah yang sedang mengangkut madu untuk dibawa kesarang mereka,..dia mendongakkan wajahnya keatas..dan tiba-tiba jatuhlah setetes madu dari lebah itu langsung tertelan ke mulut pemuda tadi. Spontan pemuda tadi berkata...Subhanallah ..Alangkah manisnya madu ini,..baru sekali ini aku merasakan madu semanis dan selezat ini...!!! Dia lupa akan ancaman buaya dan harimau tadi.

Tahukah kamu, inti dari cerita diatas...???

  • Pemuda tadi adalah kita semua, harimau yang mengejar adalah maut kita, ajal memang selalu mengejar kita. Jadi ingatlah akan mati.
  • Dua ekor buaya adalah malaikat munkar dan nakir yang menunggu kita di alam kubur kita nantinya.
  • Tali tempat pemuda bergelayut adalah panjang umur kita,..jika talinya panjang maka pendeklah umur kita, jika talinya pendek maka panjanglah umur kita.
  • Tikus putih dan tikus hitam adalah dunia kita siang dan juga malam yang senantiasa mengikis umur kita. Diibaratkan di cerita tadi tikus yang menggerogoti tali pemuda.
  • Madu setetes adalah nikmat dunia yang hanya sebentar. Bayangkan madu setetes tadi masuk ke mulut pemuda,...sampai dia lupa akan ancaman harimau dan buaya,..begitulah kita, ketika kita menerima nikmat sedikit, kita lupa kepada Allah. Ketika susah baru ingat kepada Allah.. Astaghfirullah



Step 1:
1 menit untuk mengingat Allah
Sebutlah dengan sepenuh hati dan lidah yang fasih akan:
*SUBHANA'LLAH
*ALHAMDULI'LLAH
*LA I LAHA ILLA'LLAH
*ALLAHU AKBAR
*ASTAGHFIRU' LLAH
*LA ILAH ILLA'LLAH, MUHAMMADUN RASULU'LLAH
*ALLAHUMMA SHOLLI ALA WA SALLIM WABARIK ALA SAYYEDINA MUHAMMAD
*WA AALIHI WA SAHBIHI AJMA'EEN

Step 2:
Hayatilah sedalamnya akan makna ayat demi ayat, perkataan demi perkataan

Result 1:
Dalam tempo satu jam anda telah berjasa mengajak mereka untuk mengingati, berdoa dan bermunajat kepada ALLAH Yang Maha Esa.

Result 2:
Dalam tempo satu jam anda telah berjasa mengajak mereka untuk mengingati, berdoa kepada Nabi Muhammad SAW.