Kamis, 23 April 2009

T I A P H A R I A D A L A H I S T I M E W A

Kakak iparku membuka laci lemari pakaian kakakku yang
paling bawah, lalu mengambil sesuatu terbungkus tissue putih
dan mengulurkannya kepadaku ambil berkata: "Ini pakaian dalam
yang sangat spesial". kubuka bungkusan itu, dan kutemukan
sebuah pakaian dalam yang sangat menawan, lembut, terbuat dari
sutera, disulam tangan, dengan tali sangat lembut. Label harga masih
tertempel, dengan kode-kode penjualannya yang rumit. "Jane
membelinya 8 atau 9 tahun yang lalu, dan belum pernah memakainya.
Katanya ia ingin memakainya untuk suatu kesempatan yang sangat
istimewa.Yah, rasanya inilah hari yang istimewa itu," kata kakak
iparku lemah.

Ia mengambil pakaian dalam itu dari tanganku, dan
meletakkannya di tas tempat tidur, bersama dengan pakaian lainnya
yang kami persiapkan untuk dibawa ke rumah duka. Ia memegang
pakaian dalam itu sejenak, dan dengan tiba-tiba ia menutup laci
tersebut keras-keras sambil berkata keras padaku "Jangan pernah
menyimpan sesuatu yang istimewa untuk kesempatan istimewa. Hidupmu
tiap hari adalah istimewa".

Saya terus ingat kata-kata tersebut sepanjang upacara
pemakaman dan hari-hari sesudahnya. Saya membantu dia dan keponakan-
keponakan saya untuk melewati hari-hari berkabung setelah kematian
kakakku yang mendadak. Saya juga terus memikirkan mereka sepanjang
penerbangan kembali ke
California dari kota Midwestern di mana
kakakku tinggal. Saya juga memikirkan hal-hal yang belum sempat
didengar, dilihat atau dikerjakan oleh almarhum kakakku.

Saya juga memikirkan hal-hal yang sudah ia kerjakan tanpa
menyadari bahwa hal-hal tersebut sungguh sangat spesial. Saya
terus memikirkan kata-kata kakak iparku, dan sepertinya kata-kata
yang ia ucapkan saat hatinya penuh duka tersebut telah mengubah
hidupku. Mendadak sepertinya Saya telah membaca sedemikian banyak
buku tentang kehidupan. Saya lalu memandang ke luar jendela dan
menikmati pemandangan udara yang indah, tanpa pusing lagi memikirkan
bagaimana kebun kesayanganku yang telah kutinggal pergi beberapa hari.

Sesampai di rumah, Saya lalu menyempatkan diri untuk lebih
banyak berkumpul dengan keluargaku dan teman-temanku, dan
langsung mengurangi kegiatan rapat-rapatku. Apabila diperlukan,
hidup ini semestinya dipenuhi pola-pola untuk pengalaman tentang
kenikmatan, dan bukan pertahanan serta beban. Sekarang saya mencoba
untuk memperhitungkan waktu dengan lebih teliti dan mensyukurinya.

Saya pergi ke jalan memakai pakaian yang indah, jika memang
sedang ingin. Semua kami lakukan tanpa rasa sayang yang berlebihan
terhadap barang-barang tersebut. Teorinya, kalau saya kelihatan
lebih berada daripada orang-orang di sekitarku, saya juga akan
menjadi tidak pelit terhadap diriku sendiri.

Saya tidak hanya memakai parfum kalau pergi ke pesta.
Pelayan di toko bangunan, tukang sayur di pasar, teller di bank,
dan teman-temanku di pesta, memiliki hidung yang berfungsi sama.
Kata-kata " suatu hari kelak" ataupun "hari ini", mempunyai makna
yang sama bagi saya. Jika ada hal-hal yang layak didengar, ditonton,
dibaca atau dikerjakan, saya akan berusaha mendengar, menonton,
membaca atau mengerjakannya sekarang juga.

Saya tidak tahu apa kira-kira yang akan almarhum kakakku
lakukan apabila ia tahu bahwa sudah tidak ada hari esok lagi
untuknya. Mungkin ia akan menelpon seluruh keluarganya dan teman-
teman lamanya, lalu meminta maaf akan kesalahan-kesalahan yang ia
lakukan di masa lalu. Saya bahkan juga membayangkan bahwa ia justru
akan pergi ke sebuah restoran cina yang sangat ia sukai. Tapi
semua itu hanya perkiraanku saja

Saya sendiri pasti akan marah bila belum dapat melakukan
sesuatu, padahal saya tidak memiliki waktu lagi. Marah karena selama
ini saya selalu menunda pertemuan-pertemuan dengan teman-teman baik
saya, meskipun saya sangat ingin berjumpa dengan mereka. Marah dan
menyesal karena selama ini saya jarang sekali mengatakan pada isteri
dan anak-anakku, betapa saya menyayangi mereka. Kini saya selalu
mengusahakan untuk tidak menunda atau menahan hal-hal baik besar
maupun kecil di dalam hidup ini.

Dan setiap pagi, begitu saya membuka mata, saya katakan pada
diri saya sendiri, bahwa hari itu adalah hari yang spesial. Setiap
hari, setiap menit, setiap nafas, adalah benar-benar anugerah yang
indah dari Tuhan. Jika anda menerima mail ini, pasti karena ada
orang yang peduli dan sayang kepada anda. Jika anda selama ini
terlalu sibuk, cobalah berhenti sejenak, dan pikirkan, andaikan hari
ini adalah hari terakhir kita, dan kita sudah tidak bisa melihat hari
esok, apakah yang akan anda lakukan hari ini ? Setiap hari adalah
istimewa, jangan tunda waktumu karena berharap masih bisa
melakukannya di hari esok. Buatlah setiap hari istimewa, mulai hari
ini......... ......... .......

Tidak ada komentar: